Jumat, 02 Oktober 2015

Mengoptimalkan Pernapasan Dan Posisi Yang Benar Saat Berlari


Berlari merupakan salah satu aspek dalam tes fisik. Seperti saat seleksi PASKIBRAKA maupun untuk mengikuti seleksi masuk Akademi seperti Akmil dan Akpol. Saat berlari kita diharuskan untuk mengatur pernapasan agar kita dapat mencapai/melampaui target dari tes lari tersebut.  Sistem pernapasan berperan penting dalam efektivitas seorang pelari. Apabila dia bisa membawa oksigen lebih banyak, maka dia akan lebih kuat dibandingkan dengan pelari-pelari lain. 

Secara alami, seseorang akan kehabisan napas ketika berlari. Hal ini dikarenakan otot-otot memerlukan oksigen lebih banyak ketika melakukan aktivitas fisik. Selain itu, paru-paru juga akan bekerja lebih keras agar bisa menyerap oksigen. Menerapkan pola pernapasan yang efisien ketika berlari akan membuat seseorang mendapatkan oksigen dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan daya tahan tubuh dan memungkinkan untuk berlari lebih jauh & nyaman. Berikut adalah beberapa cara yang dapat mengoptimalkan pernapasan kalian saat berlari.





1. Bernapas lewat mulut

Menggunakan mulut untuk napas memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk dan karbon dioksida yang keluar dibanding dari hidung. Jika mencoba bernapas dari hidung sambil berlari membuat otot-otot wajah mengencang dan rahang cenderung mengepal atau mengeras. Sedangkan napas melalui mulut akan mendorong otot-otot wajah untuk rileks sehingga menciptakan ketenangan dan lebih santai. Jika mulai merasa kehabisan napas maka perlambat sedikit larinya.

2. Ambil napas pendek
Menarik napas terlalu dalam dan panjang dapat menyulitkan kalian untuk berlari dengan jauh atau lama. Oleh sebab itu, bernapaslah secara pendek dan tidak terlalu dalam sehingga memungkinkan kalian untuk mengatur napas.

3. Gunakan pernapasan perut
Cobalah untuk bernapas dari diafragma atau perut, bukan dari dada. Untuk melatihnya, berbaringlah telentang kemudian lihat gerakan perut ketika sedang bernapas. Pernapasan yang benar adalah ketika kalian melihat perut naik dan turun setiap kali bernapas, sementara dada kurang bergerak. Terapkan teknik ini ketika kalian berlari agar tidak mudah letih.

4. Dengarkan napas kalian
Gunakan telinga kalian untuk mengontrol pernapasan. Apabila kalian mulai mendengar napas kalian terengah-engah, maka segera kurangi kecepatan berlari kalian. Dan bila sudah mulai stabil, tingkatkan kecepatan secara perlahan.

5. Gunakan ritme 
Ritme nafas yang baik adalah mengikuti langkah kaki, sehingga gerakan seluruh tubuh serasa harmonis. Umumnya, ritme pernafasan yang cocok adalah 3 - 3 (menghirup selama 3 langkah kaki, menghebus selama 3 langkah kaki), sementara atlet professional biasanya menggunakan ritme 2 - 2.

Dan untuk posisi berlari yang benar adalah seperti ini: 
1. Badan miring ke depan
Badan yang dimiringkan ke depan dapat memanfaatkan gravitasi sebagai dorongan berlari sehingga kaki tidak banyak mengelurakan tenaga. Posisi ini juga membolehkan tubuh untuk melakukan akselerasi yang besar tanpa kehilangan keseimbangan.

2. Badan lurus tanpa ditekuk
Hal ini bertujuan untuk memperluas ruang perut dada dan mempermudah pernafasan. Perut yang lurus juga mencegah keram perut yang sering terjadi saat berlari.

3. Kepala tegak
Kepala yang tidak menunduk akan memudahkan pernafasan dengan memastikan saluran tenggorokan tetap terbuka lebar. 

Sekian info yang dapat kami sampaikan, semoga bisa bermanfaat dan dapat membantu. Salam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar